Contoh Lengkap Explanation Text Tentang ‘SNOW’ Dalam Bahasa Inggris

Diposting pada

Contoh Lengkap Explanation Text Tentang ‘SNOW’ Dalam Bahasa Inggris

 

Contoh Lengkap Explanation Text Tentang 'SNOW' Dalam Bahasa Inggris
Contoh Lengkap Explanation Text Tentang ‘SNOW’ Dalam Bahasa Inggris

 

Bahasa inggris memiliki banyak sekali text, seperti contohnya adalah descriptive text, recount text, news item text , explanation text dan masih banyak lagi. Pada kesempatan kali ini admin akan memberikan contoh dari explanation text mengenai proses terjadinya salju dalam bahasa inggris.

Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana proses terjadinya salju dalam bahasa inggris, sahabat SBI harus tau terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan explanation text dalam bahasa inggris.

Explanation text merupakan sebuah text dalam bahasa inggris yang digunakan untuk menjelaskan terjadinya suatu peristiwa atau kejadian dalam bahasa inggris, peristiwa tersebut berupa kejadian alam, sosial dan lain sebagainya.

Generic structure dari explanation text yaitu general statement, A sequenced of Explanation dan Closing.

Berikut ini contoh lengkap explanation text tentang snow dalam bahasa inggris beserta terjemahan nya.


Check Juga Materi Penting SBI Lainnya :


SNOW

 

Snow, an amazing natural phenomenon: my love as warm Snow
Febdian Rusydi (Rijksuniversiteit Groningen)
At this time in Europe and the northern regions of the Earth the middle of winter. One of the interesting phenomenon of the moment winter is snow. Be unique because the ice crystals are soft and white as cotton it just comes naturally in the land of the four seasons or in places that are very high as Jayawijaya mountain peaks on Papuan. Why snow naturally could not present in tropical regions such as our country?
The process of the formation of snow
To answer that, we can start the process of occurrence of snow. Starting from water vapor that gather in Earth’s atmosphere, the water vapor cools to the point of condensation (i.e. the temperature at which the gas turns into liquid or solid forms), then rotate to form clouds. At the beginning of the formation of clouds, its mass is much smaller than the mass of the air so that the clouds float in the air just like wooden beams which floats on the surface of the water. However, after the steam collection continues to grow and merge into the cloud, its mass also increases, resulting in a when air was not able to hold him again. The clouds broke and the water particles ever fallen to Earth.
Water particles that fall it was pure water (not doped by other particles). Pure water does not freeze in temperatures of 0 degrees Celsius, because at the temperature of liquid phase changes to solid. To make pure water freezing temperature required is lower than 0 degrees Celsius. This also happens when we menjerang water, water evaporates when the temperature above 100 degrees Celsius because at 100 degrees Celsius is the change of phase from liquid to vapor. To speed up the change of the phase of a substance, usually added special substances, for example, salt is used to accelerate the phase of melting ice to water.
Usually the air temperature just below the clouds is below 0 degrees Celsius (air temperature depending on the height above sea level). But, the low temperature alone is not enough to create snow. When particles of such pure water in contact with air, then the pure water of distortion by other particles. There are certain particles that function accelerates the freezing phase, so that pure water is rapidly becoming the ice crystals.
Pollutant particles involved in this process is called nukleator, in addition to functioning as the freezing phase Accelerator, also the adhesive antaruap water. So the water particles (which are not pure anymore) joined together with other water particles to form larger crystals.
If the air temperature is not to melt the ice crystals, ice crystals falling to the ground. And here’s the snow! If not, the ice crystals melt and get to the soil in the form of rain water.
In many cases in the world, the process of the decline of the rain always starts with the snow some when she fell from the clouds, but then melted away when crossing the hot air. Sometimes, if the temperature is very low, the ice crystals can form small balls of ice and sleet. Bandung city included relatively frequently experience hail. So, this is why the snow was very hard down naturally in the tropical regions that have relatively high air temperatures than areas that are currently experiencing winter.
The unique structure of the snow
Snow Crystal has a unique structure, no snow crystals that have the same shape in this world (see figure URSnowflakesWilsonBentley.jpg) is like a fingerprint. Imagine, the snow‘s been coming down since the Earth was created up to now, and none of the snow has the same crystal structure!
The uniqueness of the snow is white in colour. If it’s snowing, the expanse of the Earth as white, clean, and seemed to be glowing. This is due to the Crystal structure of the snow allows snow to reflect all the colors to all directions in the same amount, then came the white color. The same phenomenon can also be seen when we see white sand, salt chunk, chunks of sugar, mist, cloud, and white paint.
In addition, the decline in snow provide warmth. This can be understood from the concept of the effective temperature. Effective temperature is the temperature felt by our skin, is influenced by three physical quantities: the measured temperature (by the thermometer), the speed of movement of the air, and the air humidity. Effective temperature is typically used to determine the comfort zone. On the beach, the measured temperature can be high, but due to the high winds we still feel comfortable. By the time the snow fell heavy, humidity rises and this influenced the effective temperature so on one condition we felt warm.
snow
snow

Salju, Fenomena Alam yang Menakjubkan : Cintaku Sehangat Salju
Febdian Rusydi (Rijksuniversiteit Groningen)

SAAT ini di Eropa dan wilayah utara bumi tengah musim dingin.Salah satu fenomena menarik saat musim dingin adalah salju. Menjadi unik karena kristal-kristal es yang lembut dan putih seperti kapas ini hanya hadir secara alami di negeri empat musim atau di tempat-tempat yang sangat tinggi seperti puncak gunung Jayawijaya di Papua. Kenapa salju secara alami tidak bisa hadir di wilayah tropis seperti negeri kita?

Proses pembentukan salju

Untuk menjawab itu, bisa kita mulai dari proses terjadinya salju. Berawal dari uap air yang berkumpul di atmosfer Bumi, kumpulan uap air mendingin sampai pada titik kondensasi (yaitu temperatur di mana gas berubah bentuk menjadi cair atau padat), kemudian menggumpal membentuk awan. Pada saat awal pembentukan awan, massanya jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara persis seperti kayu balok yang mengapung di atas permukaan air. Namun, setelah kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut, massanya juga bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya. Awan tersebut pecah dan partikel air pun jatuh ke Bumi.

Partikel air yang jatuh itu adalah air murni (belum terkotori oleh partikel lain). Air murni tidak langsung membeku pada temperatur 0 derajat Celcius, karena pada suhu tersebut terjadi perubahan fase dari cair ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan temperatur lebih rendah daripada 0 derajat Celcius. Ini juga terjadi saat kita menjerang air, air menguap kalau temperaturnya di atas 100 derajat Celcius karena pada 100 derajat Celcius adalah perubahan fase dari cair ke uap. Untuk mempercepat perubahan fase sebuah zat, biasanya ditambahkan zat-zat khusus, misalnya garam dipakai untuk mempercepat fase pencairan es ke air.

Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah 0 derajat Celcius (temperatur udara tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan air laut). Tapi, temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut terkotori oleh partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es.

Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain berfungsi sebagai pemercepat fase pembekuan, juga perekat antaruap air. Sehingga partikel air (yang tidak murni lagi) bergabung bersama dengan partikel air lainnya membentuk kristal lebih besar.

Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es tersebut, kristal-kristal es jatuh ke tanah. Dan inilah salju! Jika tidak, kristal es tersebut meleleh dan sampai ke tanah dalam bentuk hujan air.

Pada banyak kasus di dunia ini, proses turunnya hujan selalu dimulai dengan salju beberapa saat dia jatuh dari awan, tapi kemudian mencair saat melintasi udara yang panas. Kadang kala, jika temperatur sangat rendah, kristal-kristal es itu bisa membentuk bola-bola es kecil dan terjadilah hujan es. Kota Bandung termasuk yang relatif sering mengalami hujan es. Jadi, ini sebabnya kenapa salju sangat susah turun secara alami di daerah tropik yang memiliki temperatur udara relatif tinggi dibanding wilayah yang sedang mengalami musim dingin.

Struktur unik salju

Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada kristal salju yang memiliki bentuk yang sama di dunia ini (lihat Gambar SnowflakesWilsonBentley.jpg) ini seperti sidik jari kita. Bayangkan, salju sudah turun semenjak bumi tercipta hingga sekarang, dan tidak satu pun salju yang memiliki bentuk struktur kristal yang sama!

Keunikan salju yang lainnya adalah warnanya yang putih. Kalau turun salju lebat, hamparan bumi menjadi putih, bersih, dan seakan-akan bercahaya. Ini disebabkan struktur kristal salju memungkinkan salju untuk memantulkan semua warna ke semua arah dalam jumlah yang sama, maka muncullah warna putih. Fenomena yang sama juga bisa kita dapati saat melihat pasir putih, bongkahan garam, bongkahan gula, kabut, awan, dan cat putih.

Selain itu, turunnya salju memberikan kehangatan. Ini bisa dipahami dari konsep temperatur efektif. Temperatur efektif adalah temperatur yang dirasakan oleh kulit kita, dipengaruhi oleh tiga besaran fisis: temperatur terukur (oleh termometer), kecepatan pergerakan udara, dan kelembapan udara. Temperatur efektif biasanya dipakai untuk menentukan zona nyaman. Di pantai, temperatur terukur bisa tinggi, namun karena angin kencang kita masih merasa nyaman. Pada saat salju turun lebat, kelembapan udara naik dan ini memengaruhi temperatur efektif sehingga pada satu kondisi kita merasa hangat.


Semoga bermanfaat Untuk Sahabat SBI semua ya dan dapat menjadi refernsi belajar yang baik 🙂