Contoh Discussion Text Tentang “UN” ( Ujian Nasional ) dan Artinya 2015
Contoh Discussion Text Tentang UN ( Ujian Nasional ) dan Artinya – UN ( Ujian Nasional terus menimbulkan Pro-Kontra dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini. Hingga saat ini belum ada kesimpulan yang jelas bagaimana kita harus melakukan tindakan terhadap rokok. Dalam artikel berikut ini, admin mencoba memberikan sebuah ide dan pencerahan tentang bagaimana menyikapi sebuah UN ( Ujian Nasional ). Semoga bermanfaat.
Discussion Text Tentang Ujian Nasional
In educational system nowadays, the government carried on a system of National Examination (UN) in most aspects of education are not familiar with private or public schools ranging from elementary, MI, SMP, MTS, SMA, MA, and vocational colleges (SMK) except, indeed in every program There are pros and cons. In this national exam each student working on specific subjects have been even more inclined to subjects such inexact Natural Sciences, Social Sciences, Mathematics while subjects is considered not too use an inexact science is not included into the list of subjects such as the National Examination of Religion Islam and Christianity, even though these subjects support the spiritual attitude of each student, is in a period of approximately 3 years they are taught all subjects but what’s wrong to make about the UN in all subjects, and the system does not use paper and spread throughout Indonesia case it can spend a very large can-can be more than 600 billion from the previous budget issued by the government. One way is by working on the UN online lately announced by the government. If the paper was a leak in the system and answer questions is likely to occur by the parties who want to reap the benefits of the “UN” is, in the presence of an online system where the key answer is only held by the correction to the UN, a very small possibility of a leak about the UN and the answer, well, if the system is put in place the child will learn to be more active in all aspects of the subjects in each level of education. So there is no escort by members of the police and military in guarding the national examination which is considered very exaggerated and made him even more tense and frightened, and in the previous system where the value report also determine the child’s graduation then the system should be removed because it will make students too underestimate UN later, if it were the pro and contrain the national exams will continue to happen because of the way until now even the UN has not been thoroughly evaluated in public unless the UN not to go ahead even though many people do not feel satisfied with the implementation plan in the next years, The hope is the government can rethink about the implementation of the national exam today, which according to Mudji Sutrisno “UN has become a great wall that prevents the child to be able to think logically, not rote, and critical asked. With the UN form now, lost all of that bullshit with character education “may be a national exam in Indonesia will continue to run if there is no support for the parties in the evaluation of men national exam today, hopefully in the current system of national exams can find brighter spot.
Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia
Dalam sistem pendidikan saat ini, pemerintah memberlakukan sistem Ujian Nasional (UN) di sebagian besar aspek pendidikan tidak mengenal sekolah itu swasta maupun negeri mulai dari SD,MI,SMP,MTS,SMA,MA,dan SMK kecuali perguruan tinggi, memang di setiap program terdapat pro dan kontra. Dalam ujian nasional ini setiap siswa mengerjakan mata pelajaran yang tertentu saja bahkan lebih condong ke mata pelajaran eksak seperti Ilmu Pengetahuan Alam,Ilmu Pengetahuan Sosial,Matematika sedangkan pelajaran yang dianggap tidak terlalu menggunakan ilmu eksak tersebut tidak dimasukan ke dalam daftar Ujian Nasional semisal mata pelajaran Agama islam maupun kristen, padahal mata pelajaran tersebut menunjang sikap kerohanian setiap siswa, memang dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun mereka diajarkan semua mata pelajaran tetapi apa salahnya untuk membuat soal UN di semua mata pelajaran, dan sistemnya tidak menggunakan kertas dan disebarkan di seluruh Indonesia hal itu dapat merogoh kocek yang sangat besar bisa-bisa lebih dari 600 milyar dari anggaran sebelumnya yang dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satu caranya yaitu dengan mengerjakan soal UN secara online yang akhir akhir ini dicanangkan oleh pemerintah. Kalau dalam sistem kertas tadi kebocoran soal maupun jawaban sangat mungkin terjadi oleh pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan dari “UN” tersebut, dengan adanya sistem online dimana kunci jawabannya hanya dipegang oleh sang pengoreksi soal UN, sangat kecil kemungkinan terjadi kebocoran soal UN maupun jawabannya, nah kalau sistem ini diberlakukan si anak akan belajar lebih giat di segala aspek mata pelajaran dalam setiap jenjang pendidikannya. Sehingga tidak ada pengawalan oleh anggota kepolisian maupun militer dalam mengawal soal UN yang dirasa sangat berlebihan dan membuat si anak malah semakin tegang dan ketakutan, dan dalam sistem sebelumnya dimana nilai rapot juga menentukan kelulusan si anak maka sistem itu sebaiknya dihapus karena akan membuat siswa terlalu menyepelekan UN nantinya, sekiranya pro kontra dalam ujian nasional masih akan terus terjadi karena dalam perjalanannya sampai sekarang pun UN juga belum dievaluasi secara menyeluruh di hadapan publik tidak kecuali UN tetap dilaksanakan meski banyak pihak belum merasa puas terhadap rencana penyelenggaraan tersebut dalam tahun yang akan mendatang, harapannya semoga pemerintah dapat memikirkan ulang tentang pelaksanaan ujian nasional saat ini, yang mana menurut Mudji Sutrisno “UN sudah menjadi tembok besar yang menghalangi anak untuk mampu berpikir logis, tidak hafalan,dan kritis bertanya. Dengan bentuk UN yang sekarang, hilang semua itu.omong kosong dengan pendidikan karakter” mungkin ujian nasional di Indonesia akan terus berjalan kalau tidak ada pihak yang men support untuk di evaluasinya ujian nasional saat ini, semoga dalam sistem ujian nasional saat ini dapat menemukan titik cerah.