Cerita Fabel Bahasa Inggris “Shark And Dolphin” Beserta Artinya “Terbaru”
Cerita Fabel Bahasa Inggris “Shark And Dolphin” – Berikut ini adalah cerita fabel bahasa inggris Hiu dan lumba-lumba beserta artinya. Semoga bermanfaat buat sahabat SBI dirumah. Check This Out!!
Cerita Fabel Bahasa Inggris Hiu Dan Lumba-Lumba
Shark and dolphin have different temperaments, but they were friends. Shark are known to have the nature of greedy, violent, and cruel. Contrary to the nature of the dolphin were patient and wise. However, they are always together when foraging.
One day, they trooped foraging in deep sea. The happy dolphin prey on small fish, while the shark prefer to prey on large fish. Shark has a tremendous appetite.
Although it has got a big fish though, sometimes the shark still like to catch other prey. Even shark often do not spend their prey, because the stomach is no longer fit to accommodate.
When arriving at a place, they soon chasing prey in the surrounding areas. The wild shark devours large fish, dolphin are just prey on small fish that are nearby. Dolphin are not interested in eating large fish, although it is easy to come by.
Without the knowledge of shark and dolphin, suddenly a fishing boat was right on top of them. At the top of the boat appears to be two fishermen catch fish. Not long after, the two fishermen cast nets trap.
Shark are preying on fish, surprised to see the nets that fishermen were sown. But with fast motion, shark can be shot and avoid the nets.
“Look dolphin! There nets trap! “Shouted the shark warns dolphin. But unfortunately, because of the movement of dolphin is not fast, he was trapped.
“Help me shark! I’m trapped! “Cried dolphin ask for help.
Shark are trying to provide help. With sharp teeth that he was trying to decide rope nets that trap. But his efforts in vain, because the two fishermen were immediately pulled the trap nets.
When attractive catch, two fishermen were objecting. With over backwards slowly catches that can be drawn.
“It seems a lot of catches us today!” Said one fisherman with a happy face.
“Yes, it seems so. It weighs twice as much than usual! “Said the other fishermen.
See! There is a huge fish! “Shouted one of the fishermen at the sight of his catch on the water surface.
“No wonder so heavy!” Cried the other fishermen. Then they lifted their catch into the boat. “Will we do with this big fish?” Asked the fisherman.
“Should we sell it along with other fish. Perhaps the price is more expensive! “Replied the fisherman only. Hearing himself will be sold in the market, dolphin can only sobbed. Writhing body heat from the sun that began to sting.
Both fishermen noticed the movements of dolphin were squirming in their boat. Her skin began to dry up due to the heat of the sun. Tears dolphin started dripping and wet all over his body.
“Look! big fish was crying! “shouted a fisherman.
“Yes, it seems that the fish was sad to hear he will be sold in the market.” Replied the other fishermen. “What if we remove the big fish back into the sea? I cannot bear to see these fish crying. “
“Well then, I will not have the heart to sell this big fish to the market. Then let us off this fish. “Said one fisherman who touched hearts.
They lifted and released the dolphin to sea. Dolphin stop crying, his heart changed immeasurably excited because survivors and not be sold by the fishermen. As a sign of gratitude, dolphin jumping around in front of their boat, and whistled happily sign. Both fishermen and even then happy and smiling at the dolphin do not be sad anymore. Then the fisherman’s home.
“Hi shark! I survived! “Says the dolphin to a shark with a happy heart.
“How did you escape?” Asked shark astonishment.
“The fishermen that were let go. They were good heart. They did not have the heart to sell me to the market. In fact he said, I can fetch a good price. “The story of dolphin in shark.
“Ah no, the fishermen greedy! I should be getting big fish earlier. Because fishermen menjaringnya I so do not miss out! “Said the shark with heart annoyed.
“No friends, fishing was not greedy. If they are greedy, certainly I’ve sold before. “Said dolphin shark refuted.
“No, I still do not like the fisherman. They catch all the fish that should be mine. Later one day, when there is a fishing boat which was destroyed by a storm, I’ll eat them instead. “That shark swear.
“Do not be a friend, you must not do so. You are the real greedy. Not satisfied are you eating fish there. It felt as though we have no lack of food, although fishermen were arrested fish here every day. “Said dolphin advise.
“If one day there are people who suffered, I would definitely help him. Because I feel indebted to the fishermen who have helped me. I will never forget the favor to them. So I promise to always help people in distress. “That promise dolphin to repay humans.
Thus far is the story of shark and dolphin, the two figures are different in nature. Shark that have a bad feeling vengeful nature with man, then he hates humans. While dolphin feel indebted to humans, so the dolphin promised to always help people who suffered.
Terjemahan Bahasa Indonesia
Ikan hiu dan ikan lumba-lumba mempunyai perangai yang berbeda, namun mereka tetap bersahabat. Ikan hiu dikenal mempunyai sifat serakah, ganas, dan kejam. Berlawanan dengan sifat ikan lumba-lumba yang penyabar dan bijak. Walaupun demikian mereka selalu bersama bila mencari makan.
Suatu hari, mereka beriringan mencari makan di lautan yang dalam. Ikan lumba-lumba senang memangsa ikan-ikan yang kecil, sedangkan ikan hiu lebih suka memangsa ikan-ikan yang besar. Ikan hiu mempunyai nafsu makan yang luar biasa.
Walaupun telah mendapat ikan yang besar sekalipun, kadang ikan hiu masih suka menangkap mangsa yang lain. Bahkan seringkali ikan hiu tidak menghabiskan mangsanya, karena perutnya sudah tidak muat lagi untuk menampung.
Ketika sampai di sebuah tempat, mereka segera mengejar-ngejar mangsa yang berada di sekitarnya. Ikan hiu dengan buasnya melahap ikan-ikan yang besar, sedang ikan lumba-lumba hanya memangsa ikan-ikan kecil yang berada di dekatnya. Ikan lumba-lumba memang tidak berminat memakan ikan-ikan yang besar, walaupun sebenarnya mudah didapat.
Tanpa sepengetahuan ikan hiu dan ikan lumba-lumba, tiba-tiba saja sebuah perahu nelayan berada tepat di atas mereka. Di atas perahu itu nampak dua orang nelayan yang akan menjaring ikan. Tidak lama kemudian, kedua nelayan menebarkan jaring-jaring perangkapnya.
Ikan hiu yang sedang memangsa ikan, terkejut melihat jaring-jaring yang ditebarkan nelayan itu. Namun dengan gerak cepat, ikan hiu dapat melesat dan menghindari jaring-jaring itu.
“Awas lumba-lumba! Ada jaring perangkap!” teriak ikan hiu memperingatkan ikan lumba-lumba. Tetapi sayang, karena gerakan ikan lumba-lumba tidak cepat, ia terperangkap.
“Tolong aku hiu! Aku terperangkap!” jerit ikan lumba-lumba meminta bantuan.
Ikan hiu mencoba memberikan pertolongan. Dengan gigi-giginya yang tajam ia berusaha memutuskan tali jaring-jaring perangkap itu. Tetapi usahanya sia-sia, karena kedua nelayan itu segera menarik jaring perangkapnya.
Saat menarik hasil tangkapannya, kedua nelayan itu merasa keberatan. Dengan sekuat tenaga perlahan-lahan hasil tangkapan itu dapat ditarik.
“Tampaknya hasil tangkapan kita banyak sekali hari ini!” ucap salah seorang nelayan dengan raut wajah gembira.
“Ya, kelihatannya begitu. Beratnya dua kali lipat dari biasanya!” ujar nelayan yang satunya lagi.Lihat! Ada ikan yang besar sekali!” teriak salah seorang nelayan begitu melihat hasil tangkapannya di permukaan air.
“Pantas saja berat sekali!” seru nelayan yang satunya lagi. Kemudian mereka mengangkat hasil tangkapannya itu ke atas perahu.”Akan kita apakan ikan yang besar ini?” tanya nelayan itu.“Sebaiknya kita jual saja bersama dengan ikan-ikan yang lain. Mungkin harganya lebih mahal!” jawab nelayan satunya. Mendengar dirinya akan dijual di pasar, ikan lumba-lumba hanya dapat menangis tersedu-sedu. Tubuhnya menggeliat kepanasan karena terik matahari yang mulai menyengat.
Kedua nelayan itu memperhatikan gerak-gerik ikan lumba-lumba yang menggeliat di atas perahu mereka. Kulitnya mulai mengering karena panasnya sinar matahari. Air mata ikan lumba-lumba mulai menetes dan membasahi seluruh tubuhnya.
“Lihatlah! ikan besar itu menangis!” seru seorang nelayan.
“Ya, tampaknya ikan itu sedih mendengar dirinya akan dijual di pasar.” Jawab nelayan yang satunya. “Bagaimana kalau ikan besar itu kita lepaskan kembali ke laut? Aku tidak tega melihat ikan ini menangis terus.”“Baiklah kalau begitu, akupun tidak tega menjual ikan sebesar ini ke pasar. Kalau begitu mari kita lepas ikan ini.” Ucap nelayan yang satu dengan hati terharu.
Mereka mengangkat dan melepaskan ikan lumba-lumba ke laut. Ikan lumba-lumba berhenti menangis, hatinya berubah gembira tak terkira karena selamat dan tidak jadi dijual oleh nelayan itu. Sebagai tanda terima kasihnya, ikan lumba-lumba berlompat-lompat di depan perahu mereka, dan bersiul tanda gembira. Kedua nelayan itupun senang dan tersenyum melihat ikan lumba-lumba tidak bersedih lagi. Kemudian nelayan itu pulang.
“Hai hiu! Aku selamat!” sapa ikan lumba-lumba kepada ikan hiu dengan hati gembira.
“Bagaimana kau bisa lolos?” tanya ikan hiu keheranan.“Nelayan-nelayan itu yang melepaskanku. Mereka itu baik hatinya. Mereka tidak sampai hati menjualku ke pasar. Padahal katanya, aku bisa dijual dengan harga mahal.” Cerita ikan lumba-lumba pada ikan hiu.
“Ah tidak, nelayan-nelayan itu serakah! Seharusnya aku yang mendapatkan ikan-ikan besar tadi. Karena nelayan itu menjaringnya aku jadi tidak kebagian!” ujar ikan hiu dengan hati kesal.
“Tidak kawan, nelayan itu tidak serakah. Kalau mereka serakah, pasti aku sudah dijualnya tadi.” Ucap ikan lumba-lumba menyangkal pendapat ikan hiu.
“Tidak, aku tetap tidak suka dengan nelayan itu. Mereka tangkap semua ikan-ikan yang seharusnya menjadi bagianku. Kelak suatu saat, bila ada perahu nelayan yang hancur diterjang badai, aku akan memangsa mereka sebagai gantinya.” Demikian ikan hiu bersumpah.
“Jangan kawan, janganlah kamu berbuat begitu. Kamulah yang sebenarnya serakah. Tidak puaskah kamu memakan ikan-ikan yang ada. Rasa-rasanya kita tidak akan kekurangan makanan, walaupun nelayan-nelayan itu menangkapi ikan-ikan di sini setiap hari.” Tutur ikan lumba-lumba menasihati.
“Bila kelak ada manusia yang tertimpa musibah, aku pasti akan menolongya. Sebab aku merasa berhutang budi kepada nelayan yang telah menolongku. Aku tak akan melupakan budi baik mereka. Makanya aku berjanji akan selalu menolong manusia yang kesusahan.” Begitulah janji ikan lumba-lumba untuk membalas kebaikan manusia.
Sampai di sinilah kisah ikan hiu dan ikan lumba-lumba, dua tokoh yang berlainan sifatnya. Ikan hiu yang mempunyai sifat buruk merasa dendam dengan manusia, lantas dia membenci manusia. Sedangkan ikan lumba-lumba merasa berhutang budi kepada manusia, sehingga ikan lumba-lumba berjanji akan selalu menolong manusia yang tertimpa musibah.