Tanda Kutip
Gunakan tanda kutip untuk mengutip suatu perkataan seseorang secara persis. Ketika mengatakan kembali kata-kata orang dengan kata-kata sendiri atau parapfrase, maka tanda kutip tidak diperlukan.
CONTOH
- “I’m going to the movie now,” Jerry said.
- “Aku akan film sekarang,” kata Jerry.
- Jerry told me, “Don’t forget your wallet on my desk.”
- Jerry mengatakan kepada saya, “Jangan lupa dompet di meja saya.”
- Jerry told me not to forget my wallet on his desk.
- Jerry mengatakan kepada saya untuk tidak melupakan dompet saya di mejanya.
Jika mengutip kata-kata orang lain didalam kutipan, kedua tanda kutip baik tanda kutip tunggal dan ganda harus digunakan untuk memisahkan dua kutipan antara satu dengan yang lain.
CONTOH
- ‘Patrick hasn’t spoken to Spongebob for years,’ Sandy said.’The last time Patrick spoke to him he said, “I’m going to Bikinibottom and won’t be back for about five years”, Patrick’s heard nothing since then’.
Kita mungkin melihat tanda kutip tunggal atau ganda digunakan untuk menandai ekspresi idiomatic atau asing
CONTOH
- Sally’s always thought that Harry was very annoying, a bit of a ‘pain in the ass.’
- Sally selalu berpikir bahwa Harry sangat mengganggu, sedikit ‘menyebalkan. “
- They’re not sure what the teacher mean by “custodial care”, but they’re sure she will explain it to them.
- Mereka tidak yakin apa yang guru maksud dengan “perawatan kustodian”, tapi mereka yakin dia akan menjelaskan kepada mereka.
Tanda kutip secara single dan double juga digunakan untuk tujuan tertentu dalam referensi bibliografi atau ketika mengutip sumber dalam menulis akademik. Ada sejumlah cara pengorganisasian bibliografi yang ditetapkan oleh format standar. Sebagian besar organisasi dan lembaga-lembaga akademik akan lebih memilih salah satu dari ini atau memiliki format sendiri yang diterbitkan dalam ‘buku panduan’nya.
CONTOH
- “Membakar Embun Pagi”, by Sarifuddin Amir, Ngeripedia, 2014.
Jangan nyerah dulu rekan SBI. Masih ada lagi ni.
Penggunaan Apostrof dalam bahasa Inggris.
