Chiasmus adalah kiasan di mana kata-kata, konstruksi tata bahasa, atau konsepnya diulang dalam urutan terbalik, dalam bentuk yang sama atau bentuk yang dimodifikasi. Dengan kata lain, klausa dari kalimatnya menampilkan paralelisme yang dibalik.
Dalam retorika, pola verbal (sejenis antitesis) dimana ekspresi frase kedua seimbang terhadap ekspresi frase pertama dengan bagian-bagian yang dibalik. Pada dasarnya ini sama dengan antimetabole.
Saat ini, chiasmus telah diterapkan secara luas untuk setiap “selang-seling” struktur, meskipun dalam retorika klasik itu dibedakan dari perangkat sejenis lainnya, seperti antimetabole. Dalam aplikasi klasik, chiasmus akan digunakan untuk struktur yang tidak mengulang kata-kata dan frase yang sama, namun membalikkan struktur gramatikal dari suatu kalimat atau gagasan. Konsep chiasmus pada tingkat yang lebih tinggi, diterapkan pada motif, antara dua frase, atau seluruh bagian kalimat, dan disebut struktur chiastic.
Perlu diperhatikan bahwa chiasmus meliputi anadiplosis, tapi tidak setiap kalimat anadiplosis membalikkan dirinya sebagaimana dalam cara kalimat chiasmus. Ciasmus sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti, “mark with the letter X.”/”tanda dengan huruf X.”
Contoh:
“You forget what you want to remember, and you remember what you want to forget.” (Cormac McCarthy, The Road, 2006)
Kau lupa apa yang ingin kau ingat, dan kau ingat apa yang ingin kau lupakan.
“Nice to see you . . . to see you nice.” (Chiastic catchphrase of British TV entertainer Bruce Forsyth)
Senang bertemu denganmu… Untuk melihatmu baik.
“In the end, the true test is not the speeches a president delivers; it’s whether the president delivers on the speeches.” (Hillary Clinton, March 2008)
Pada akhirnya, ujian sejati bukanlah pidato yang diberikan presiden melainkan apakah yang diberikan presiden pada pidato.
“I had a teacher I liked who used to say good fiction’s job was to comfort the disturbed and disturb the comfortable.” (David Foster Wallace)
Aku punya seorang guru yang saya suka yang sering mengatakan pekerjaan fiksi yang baik adalah untuk menghibur yang sedang terganggu dan mengganggu yang sedang nyaman.
“I flee who chases me, and chase who flees me.” (Ovid)
Aku berlari dari yang mengejarku, dan mengejar yang melarikan diri dariku.
“Fair is foul, and foul is fair.” (William Shakespeare, Macbeth I.i)
Adil adalah busuk, dan busuk adalah adil.
“Your manuscript is both good and original; but the part that is good is not original, and the part that is original is not good.” (Samuel Johnson)
Naskahmu adalah baik dan asli, tetapi bagian yang baik adalah tidak asli, dan bagian yang asli tidak baik.
“If black men have no rights in the eyes of the white men, of course the whites can have none in the eyes of the blacks.” (Frederick Douglass, “An Appeal to Congress for Impartial Suffrage”)
Jika orang-orang kulit hitam tidak memiliki hak di mata orang-orang kulit putih, tentu saja kulit putih tidak akan dapat memiliki apa-apa di mata orang kulit hitam.
“The art of progress is to preserve order amid change and to preserve change amid order.” (Alfred North Whitehead)
Seni dalam kemajuan adalah untuk mempertahankan ketertiban di tengah perubahan dan mempertahankan perubahan di tengah ketertiban.
“Do I love you because you’re beautiful?
Or are you beautiful because I love you?” (Oscar Hammerstein II, “Do I Love You Because You’re Beautiful?”)
Apakah aku mencintaimu karena kau cantik?
Atau apakah kau cantik karena aku mencintaimu?
“The value of marriage is not that adults produce children, but that children produce adults.” (Peter De Vries)
Nilai pernikahan bukanlah orang dewasa yang menghasilkan anak-anak, tetapi anak-anak yang menghasilkan kedewasaan.
“Don’t sweat the petty things–and don’t pet the sweaty things.” (anonymous)
Jangan memusingkan hal-hal kecil – dan jangan mengecilkan hal-hal yang memusingkan.
“People the world over have always been more impressed by the power of our example than by the example of our power.” (President Bill Clinton, August 2008)
Orang-orang di seluruh dunia selalu lebih terkesan dengan kekuatan contoh kita dibandingkan dengan contoh kekuatan kita.
“You can take it out of the country, but you can’t take the country out of it.” (slogan for Salem cigarettes)
Anda bisa membawanya keluar dari negara, tetapi Anda tidak dapat mengambil Negara itu darinya.
“Friendly Americans win American friends.” (United States Travel Service, 1963)
Orang Amerika yang ramah memenangkan teman-teman Amerika.
“Never let a fool kiss you–or a kiss fool you.” (Joey Adams, quoted by Mardy Grothe in Never Let a Fool Kiss You or a Kiss Fool You. Viking, 1999)
Jangan biarkan kebodohan menciummu – atau ciuman akan menipumu.
“My job is not to represent Washington to you, but to represent you to Washington.” (Barack Obama)
Tugas saya bukan untuk mewakili Washington untuk Anda, tetapi untuk mewakili Anda untuk Washington.
“I am stuck on Band-Aid, and Band-Aid’s stuck on me.” (advertising jingle for Band-Aid bandages)
Aku terjebak di Band-Aid, dan Band-Aid terjebak padaku.
“Let us never negotiate out of fear, but let us never fear to negotiate.” (President John Kennedy, Inaugural Address, January 20, 1961)
Jangan pernah bernegosiasi karena takut, tetapi jangan pernah takut untuk bernegosiasi.
“The right to bear arms is slightly less ridiculous than the right to arm bears.” (chiastic joke by English comedian Chris Addison)
Hak untuk memanggul senjata sedikit tidak konyol daripada hak untuk memegang beruang.
“What surprised me was not, as during the first days, that Albertine, so alive in me, could be no longer existent upon the earth, could be dead, but that Albertine, who no longer existed upon the earth, who was dead, should have remained so alive in me.” (Marcel Proust, In Search of Lost Time: The Captive, The Fugitive, 1923/1925. Translated by C.K. Scott Moncrieff and edited by J.J. Enright and Terence Kilmartin. The Modern Library, 1992)
Apa mengejutkan saya bukanlah, karena pada hari-hari pertama, bahwa Albertine, sangat hidup dalam diriku, dia tidak lagi ada di bumi, mungkin telah mati, tapi Albertine, yang tidak lagi ada di bumi, yang sudah mati, harus tetap begitu hidup di dalam aku.
“Someone once said that the difference between William James and Henry James was that the former was a psychologist who wrote like a novelist while the latter was a novelist who wrote like a psychologist.” (Archibald Henderson, “Aspects of Contemporary Fiction.” The Arena, July 1906)
Seseorang pernah berkata bahwa perbedaan antara William James dan Henry James adalah bahwa yang pertama adalah seorang psikolog yang menulis seperti novelis sedangkan yang kedua adalah seorang novelis yang menulis seperti psikolog.