Figure of Speech Alliteration adalah Figure of Speech yang menggunakan Pengulangan suara konsonan awal, seperti dalam “a peck of pickled peppers.” Adjective: alliteration.
J.R.R. Tolkien mengamati bahwa alliteration “tidak tergantung pada huruf tetapi pada suara.” Dengan demikian kalimat-tahu bahwa terdapat kalimat yang ber alliteration, tapi tidak mengubah maknanya. *
Meskipun alliteration sering dikaitkan dengan bahasa sastra, alliteration juga muncul di banyak idiom umum dan slogan iklan.
Asal Kata
Alliteration berasa Dari bahasa Latin yang artinya “meletakkan huruf bersama-sama”
contoh:
“My father brought to conversations a cavernous capacity for caring that dismayed strangers.”
(John Updike, The Centaur, 1962)
Ayah saya dalam percakapan tentang gua untuk merawat orang asing yang kecewa.
“Come see the softer side of Sears.”
(advertising slogan)
Ayo lihat sisi lembut dari Sears.
“Good men are gruff and grumpy, cranky, crabbed, and cross.”
(Clement Freud)
Laki-laki yang baik adalah laki-laki yang kasar dan marah-marah, rewel, berantakan, dan bertindak.
“A moist young moon hung above the mist of a neighboring meadow.”
(Vladimir Nabokov, Conclusive Evidence, 1951)
Bulan muda lembab tergantung di atas kabut padang rumput tetangga.
“Guinness is good for you.”
(advertising slogan)
Guinness baik untuk Anda.
“The soul selects her own society.”
(Emily Dickinson)
Jiwa memilih masyarakat sendiri.
“The efficient Baxter bicycled broodingly to Market Blandings for tobacco.”
(P.G. Wodehouse, Something Fresh, 1915)
The efisien Baxter bersepeda dengan murung menuju Pasar Blandings untuk tembakau.
“The Gramercy Gym is two flights up some littered, lightless stairs that look like a mugger’s paradise, though undoubtedly they are the safest stairs in New York.”
(Edward Hoagland, “Heart’s Desire,” 1973)
The Gramercy Gym adalah dua penerbangan yang berantakan, dengan tangga yang gelap gulita yang terlihat seperti perampok surga, meskipun tidak diragukan lagi mereka adalah tangga paling aman di New York.
“I watched the bare brown back of the prisoner marching in front of me.”
(George Orwell, “A Hanging,” 1931)
Aku melihat punggung coklat telanjang dari tahanan berbaris di depan saya.
“The verdict last week on Karen Matthews and her vile accomplice is also a verdict on our broken society. “The details are damning. A fragmented family held together by drink, drugs and deception. An estate where decency fights a losing battle against degradation and despair.”
(David Cameron, “There Are 5 Million People on Benefits in Britain: How Do We Stop Them Turning Into Karen Matthews?” Daily Mail, Dec. 8, 2008)
Vonis pekan lalu pada Karen Matthews dan kaki tangan keji nya juga merupakan vonis pada masyarakat kita yang rusak. Rinciannya memberatkan. Sebuah keluarga terfragmentasi yang diselenggarakan bersama oleh minuman, obat-obatan dan penipuan. Sebuah realita dimana kesopanan dan perkelahian kalah terhadap degradasi dan keputus asaan.
“In a somer seson, whan soft was the sonne . . .”
(William Langland, Piers Plowman, 14th century)
Dalam seson somer, whan ringan adalah sonne tersebut…
“The sibilant sermons of the snake as she discoursed upon the disposition of my sinner’s soul seemed ceaseless.”
(Gregory Kirschling, The Gargoyle, 2008)
Ceramah-ceramah berdesis seperti ular saat ia membicarakan tentang dosa-dosaku yang tak henti-hentinya.
“The mass of men lead lives of quiet desperation.”
(Henry David Thoreau, Walden)
Massa pria menjalani kehidupan keputusasaan yang tenang.
“The wind had blown off, leaving a loud, bright night, with wings beating in the trees and a persistent organ sound as the full bellows of the earth blew the frogs full of life. . . .”
“So we beat on, boats against the current, borne back ceaselessly into the past.”
(F. Scott Fitzgerald, The Great Gatsby, 1925)
Angin tertiup, meninggalkan suara keras, malam yang cerah, dengan sayap yang menghantam pohon-pohon menimbulkan suara organ gigih seperti tiupan ke dalam bumi yang meniup katak menjadi penuh dengan kehidupan….
Jadi kita akan terus, berperahu melawan arus, dibawa kembali tak henti-hentinya ke masa lalu.
“Pompey Pipped at the Post as Pippo Pounces”
(sports headline, Daily Express, Nov. 28, 2008)
Pompey pipped di Post sebagai Pippo Pounces
“The people I’m really after with my silver bullet are the bully, the bigot, or the Babbitt.”
(comedian Jonathan Winters, quoted by by Gerald Nachman in Seriously Funny: The Rebel Comedians of the 1950s and 1960s. Random House, 2003)
Orang-orang yang aku kejar dengan peluru perak adalah pengganggu, fanatik, atau Babbitt.
“His soul swooned slowly as he heard the snow falling faintly through the universe and faintly falling, like the descent of their last end, upon all the living and the dead.”
(James Joyce, “The Dead,” 1914)
Jiwanya pingsan perlahan saat ia mendengar salju jatuh samar melalui alam semesta dan samar-samar jatuh, seperti keturunan akhir terakhir mereka, setelah semua hidup dan yang mati.
“Up the aisle, the moans and screams merged with the sickening smell of woolen black clothes worn in summer weather and green leaves wilting over yellow flowers.”
(Maya Angelou, I Know Why the Caged Bird Sings, 1970)
Sampai gang, rintihan dan jeritan bergabung dengan bau memuakkan pakaian hitam wol dipakai dalam cuaca panas dan daun hijau layu atas bunga kuning.
“My style is public negotiations for parity, rather than private negotiations for position.”
(Jesse Jackson)
Gaya saya adalah negosiasi publik untuk paritas, bukan negosiasi pribadi untuk posisi.
“Lay, lady, lay, lay across my big brass bed.”
(Bob Dylan, “Lay, Lady, Lay”)
Berbaring, wanita, berbaring, berbaring di tempat tidur kuningan besarku.
Nah inilah beberapa contoh Figure of Speech Alliteration Rekan SBI semua, sekarang saatnya kamu membuat milikmu sendiri.